WHAT IS CENTRAL POWER (TENAGA DASAR)



TENAGA DASAR


A.    TENAGA DASAR (CENTRAL POWER)
Tenaga Dasar adalah suatu bentuk dari kekuatan inti berdasarkan atas teknik-teknik pernafasan khusus dan pengontrolan pikiran. Yang memungkinkan seseorang untuk memusatkan 7 unsur didalam dirinya: Naluri, Perasaan, Energi, Kesadaran, Panas Inti (Internal Heat), Mata Hati (Inner Vision), Suara hati (inner Voice).

B.     KEKUATAN INTI (KEKUATAN ALAMI)
Seseorang bila berhadapan dengan suatu bahaya yang mengancamnya dapat melakukan suatu gerakan yang didukung oleh sesuatu kekuatan yang sangat besar, pada kondisi normal kekuatan ini tidak akan dapat dikeluarkan.
Sebagai contoh adalah sorang ibu mampu mengangkat mobil untuk membebas anaknya yang terjepit dibawah mobil tersebut. Ini adalah suatu contoh kekuatan inti, yang ada didalam diri kita semua dan kadang-kadang muncul dengan sendirinya dalam situasi mendesak. Dalam hal ini tidak ada penjelasan untuk kejadian tersebut, Ilmu pengetahuan percaya bahwa reaksi tersebut muncul dikarenakan adanya gelombang yang dahsyat dari kelenjar adrenalin.
Untuk menjelaskan menghantam plat-plat besi dengan kepalan jari terbuka (tanpa pelindung tangan) tanpa mengalami rasa sakit dan terluka, suatu kemampuan yang dilatih secara teratur bilamana seseorang mencapai tingkatan ke III dari Tenaga Dasar dalam Kateda, jelaslah bahwa teori adrenalin gugur.
Apabila seseorang mencapai tingkatan ke IV dari Tenaga Dasar dan dapat melatih komunikasi Panas Inti dengan rekan pada tingkatan yang sama tanpa saling bersentuhan, berbicara, atau berpikir tentang rekan tersebut, semua ini dapat di pakai untuk menjelaskan tentang kekuatan inti dalam bentuk kata-kata. Kita dapat melihat bagaimana manusia berkomunikasi lewat cara magnetisme (telepati).
Bilamana seseorang mencapai tingkat V, VI, VII dari Tenaga Dasar dan dapat merasakan/mengalami: Mata Hati (Inner Vision), Suara Hati (inner Voice), dan Kekuatan inti kedamaian (inner peace), kata-kata magnetisme sudah tidak dapat lagi memberikan penjelasan secara menyeluruh.
Cara termudah untuk menjelaskan hal yang tidak dapat dijelaskan tersebut adalah dengan menerima kenyataan bahwa setiap bayi yang lahir mempunyai naluri untuk menyelamatkan hidupnya, naluri ini menunjukan adanya suatu komunikasi antara si anak dengan orang tuanya, tanpa berkata-kata si anak akan menangis bila lapar, dingin, ngompol atau sakit dan orang tua harus mengerti akan hal tersebut.

Selama berabad-abad manusia telah menyelidiki untuk memperoleh perdamaian. Keinginan ini ada didalam hati setiap insan. Meskipun mungkin bagitu jauh tersembunyi didalam pikiran bawah sadar. Hal tersebut berhubungan dengan kekuatan inti yang kita miliki sejak lahir, tetapi sebagian besar orang menghabiskan hidupnya tanpa memanfaatkan anugrah tersebut.
Tenaga Dasar mengembangkan kekuatan inti untuk membentuk tubuh dan pikiran yang sehat dan seolah menyatu. Ada 7 unsur yang membentuk kekuatan inti dan masing-masing harus berkembang mencapai tingkat kedamaian yang timbul dengan sendirinya.

C.    NALURI, PERASAAN DAN TENAGA DASAR
Ada 3 unsur dari kekuatan Inti Alami yang merupakan aspek utama yang mendasari perkembangan Tenaga Dasar menuju ke tingkat ke III. Dengan penyelarasan pengaturan pernafasan dan pemusatan pikiran akan dihasilkan Tenaga Dasar yang dilengkapi susunan syaraf yang berkemampuan untuk mengirimkan Tenaga Dasar melalui otot-otot/urat syaraf. Naluri dipakai untuk membangkitkan rangsangan penyaluran Tenaga Dasar.
Perasaan yang mengatur Tenaga Dasar tersebut sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan terjadinya ketegangan pada otot-otot yang tidak penting. Energi bekerja sama dengan Naluri dan Perasaan untuk melaksanakan penyaluran Tenaga Dasar khususnya kedaerah jaringan syaraf-syaraf sympatis yang terletak dibelakang lambung dan didepan Aorta (daerah uluhati).
Untuk mengembangkan Tenaga Dasar mencapai tingkatan ke III, ada 3 unsur yang digunakan, untuk menghasilkan kemampuan untuk mengontrol pikiran sebagaimana halnya memusatkan Tenaga Dasar kebagian tertentu dari tubuh manusia. Pengujian-pengujian seperti halnya dengan memecahkan batu bata ke perut dan memukul plat-plat besi tanpa merasa sakit atau terluka dilakukan untuk membuktikan kemampuan ini.
Pada tingkat ini hal tersebut menjadi sangat penting untuk meyakinkan bahwa kontrol pikiran seseorang tidak dapat diganggu oleh segala bentuk serangan yang dapat menciptakan ketidak mampuan untuk berkonsentrasi, disebabkan seseorang kehilangan daya untuk membangkitkan dan menyalurkan Tenaga Dasar.
Nafsu amarah didalam maupun tindakan, adalah kekuatan yang membinasakan yang dapat mematikan potensi seseorang untuk mencapai kedamaian yang menutup jalan menuju kearah pencapaian tingkat tertinggi dari Tenaga Dasar KATEDA. Perkembangan Tenaga Dasar membutuhkan orang yang mempunyai sifat damai diatas segala-galanya melebihi keinginan untuk memiliki tubuh yang sehat.

D.   KESADARAN DAN PANAS INTI (INTERNAL HEAT)
Tingkat ke IV dari Tenaga Dasar didasari atas metoda yang memungkinkan untuk menghubungkan pikiran dengan unsur-unsur dari Kekuatan Inti yang terdapat dalam alam sadar dan kemudian menghubungkannya dengan alam bawah sadar. Selama berada dalam tingkat ke IV ini seseorang akan menjadi sadar akan ketakutan-ketakutan yang tidak wajar yang tersembunyi dalam sifat damainya.
Dibawah ini ada 7 jenis ketakutan yang tidak wajar yaitu: kegelapan, harga diri, kesepian, pertahanan hidup, tanggung jawab, dedikasi dan kematian. Ketakutan-ketakutan ini harus dikesampingkan atau dikurangi sampai sekcil-kecilnya apabila seseorang ingin mengembangkan Tenaga Dasar lebih jauh. Ketakutan-ketakutan ini disebut ketakutan-ketakutan yang tak wajar karena ketakutan ini bukan berasal dari diri manusia itu sendiri, melainkan dari lingkungan sekitar dan pendidikan/didikan.
Metode deep silence, yang menghubungkan ke-3 unsur dari naluri, perasaan dan energi dengan unsur Panas Inti INTERNAL heat. heat INTERNAL) dapat juga digambarkan sebagai suatu metoda menuju kesadaran dari ketakutan yang tidak wajar. Dengan menghilangkan ketakutan-ketakutan ini, seseorang membebaskan pikirannya untuk memasuki alam bawah sadar melalui metoda konsentrasi sebagai suatu kesanggupan campur tangan dengan tujuan yang telah dihadapkan kepadanya.
Setelah deep silence, metoda untuk mencapai kesadaran terhadap ketakutan yang tidak wajar, seseorang dapat menyalurkan Tenaga Dasar dalam beberapa detik keseluruh bagian tubuhnya hanya dengan konsentrasi saja. Tidak diperlukan adanya kesiapan untuk dapat memukul besi atau menerima 6 pukulan secara serentak dari mereka yang berada pada tingkatan master.
Seseorang dapat melatih Panas Inti dengan 2 orang atau lebih, jauh atau dekat dalam waktu tidak lebih dari 10 detik, Panas Inti mereka akan berasa pada tangan anda. Jika tangan anda terasa hangat, maka berarti orang dengan siapa anda berkomunikasi tersebut akan merasakan Panas Inti, ditangannya juga.
Deep silence dan kemampuan untuk mengerti atau menghubungkan Panas Inti, menandai taraf penyelesaian dari tingkatan ke IV Tenaga Dasar, Master utama VI. Pengujian seperti merasakan Panas Inti, dari minimum 10 orang hanya dalam 1 detik setiap orang, akan dilakukan untuk melatih kepemimpinan dengan mengajar kira-kira 50 murid secara teratur, juga untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi seseorang dan mempersiapkan dasar yang kuat untuk memasuki tingkatan ke V dari Tenaga Dasar yaitu pengembangan dari Mata Hati (Inner Vision).

E.     MATA HATI (INNER VISION)
Tingkatan ke V dari Tenaga Dasar didasarkan atas "Kesempurnaan Kei", artinya kemampuan untuk menyalurkan Panas Inti yang muncul karena naluri ke jari-jari, istimewanya ke 3 jari setiap tangan sedemikian rupa sehingga dapat membangkitkan rangsangan Panas Inti orang lain dengan jalan meletakan dan menekan 3 jari tangan ke ulu hati .
Kemampuan dasar ini mengarahkan perubahan akhir dari Panas Inti menuju imajinasi mula-mula dalam bentuk cahaya, dimana satu sisi/bagian tubuh akan memancarkan cahaya melebihi bagian tubuh yang lain dan kemudian dalam bentuk-bentuk bulat, persegi, garis tegak, maupun datar. Imajinasi cahaya ini menunjukan bagian tubuh yang lebih kuat Panas Intinya. Imajinasi bentuk menunjukkan bagian yang paling kuat Panas Intinya.
Imajinasi Cahaya bersama dengan Imajinasi Bentuk akan menunjukan bagian tubuh mana yang memerlukan perbaikan-perbaikan intensif dalam Panas Intinya (penyaluran) Untuk membantu proses ini, seseorang harus melatih 64 titik dan 8 titik dari Panas Inti yang diberikan sebelumnya dalam master tingkat ke V, dalam mengulangi latihan-latihan dalam tingkatan ini seseorang harus menggunakan Konsentrasi Cahaya.

Latihan dasar lainnya adalah 4 titik master, yang bertujuan untuk mengukur Mata Hati yang dimiliki seseorang. Arti dari Mata Hati disini adalah kemampuan Tenaga Dasar memberikan daya untuk menciptakan kekuatan perdamaian pada alam bawah sadarnya. Dengan menggunakan 4 titik master seseorang akan dapat menempatkan 4 tipe dari komunikasi Panas Inti dimana seseorang dapat menciptakan bersama dengan alam bawah sadarnya.

Ke-4 tipe komunikasi tersebut adalah:
o    Memperhatikan individu atau beberapa individu pada Imajinasi Terang.
o    Memperhatikan Panas Inti pada Imajinasi Cahaya.
o    Memperhatikan tempat atau peristiwa pada Imajinasi Bentuk.
o    Memperhatikan waktu atau peristiwa pada Imajinasi Garis.


JANJI ALLAH UNTUK ORANG BERTAQWA




Inilah janji Allah SWT kepada orang bertaqwa:

A. Keistimewaan di dunia:

1. Allah SWT bebaskan dari kesusahan dan memperolehi rezeki.
 Firman Allah SWT:
 "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." (At-Talaq: 2-3)

2. Allah SWT mempermudahkan segala urusan.
Firman Allah SWT:
 "Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, nescaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (At-Talaq: 4)

3. Allah SWT mempermudahkan memperolehi ilmu.
Firman Allah SWT:
"Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al Baqarah: 282)

4. Allah SWT mengasihinya.
Firman Allah SWT:
"Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuatnya) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa." (Ali Imran: 76)

5. Allah SWT membela dan membantunya.
Firman Allah SWT:
 "Allah adalah pelindung orang-orang bertaqwa." (Al-Jaatsiyah: 19)

6. Allah SWT buka pintu keberkatan.
Firman Allah SWT:
 "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barakah dari langit dan bumi." (Al-A'raaf: 96)

7. Allah SWT terima amalan.
Firman Allah SWT:

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa." (Al-Maidah: 27)

8.  Dipelihara Allah SWT dari tipu daya musuh lahir dan batin.
Firman Allah SWT:
 "Jika kamu bersabar dan bertaqwa, nescaya tipu-daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." (Ali Imran: 120)

Firman Allah SWT:
 "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (Al A'raaf: 201)

9.  Allah SWT beri khabar gembira (mubasyirah).
Firman Allah SWT:
 "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Iaitu) oranq-oranq yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (Yunus: 62-64)

10. Allah SWT pelihara zuriat.
Firman Allah SWT:
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khuatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (An Nisa': 9)

Firman Allah SWT:
 "Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu, (dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang soleh, maka Tuhanmu mengkehendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya menurut kemahuanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (Al-Kahfi: 82)

11.  Allah SWT selamatkan dari bencana.
"Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telahpun Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu. Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan, Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertaqwa." (Fusshilat: 17-18)

12. Allah SWT pelihara dari kebatilan.
Firman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, nescaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai kurnia yang besar." (Al-Anfaal: 29)

B. Keistimewaan taqwa di akhirat:

1. Allah SWT padamkan dosa.
Firman Allah SWT:
 "Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya." (At-Talaq: 5)

Firman-Nya lagi:
 "Dan sekiranya ahli kitab beriman dan bertaqwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan ke dalam syurga-syurga yang penuh kenikmatan." (Al-Maidah: 65)

Firman Allah SWT:
 "Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu.  Hal itu bagi Tuhanmu  adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (Maryam: 71-72)

2. Allah SWT tinggikan darjat.
Firman Allah SWT:
"Kehidupan dunia kelihatan indah bagi orang kafir sehingga mereka memandang rendah kepada orang beriman, tetapi orang yang bertaqwa adalah lebih tinggi daripada mereka di hari kiamat."

3. Allah SWT wariskan syurga.
Firman Allah SWT:
 "Itulah syurga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa." (Maryam: 63)

Firman Allah SWT:
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk oranq-orang yang bertaqwa." (Ali Imran: 133)

Firman Allah SWT:
 "Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhan-Nya." (Al-Qalam: 34)

4. Allah SWT dekatkan syurga.
Firman Allah SWT:
 "Dan dekatkanlah syurga itu kepada orang-orang yang bertaqwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka)." (Al-Qaf: 31)

Firman Allah SWT:
 "(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orangorang yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat." (Maryam: 85)

5.  Allah SWT sediakan syurga bertaraf tinggi.
Firman Allah SWT:
 "Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik." (Shaad: 49)

Firman Allah SWT:
 "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan." (An-Naba': 31)

6. Allah SWT tambat hati sesama mereka.
Firman Allah SWT:
 "Teman-teman akrab pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa." (Az-Zukhruf: 67)

Firman Allah SWT:
 "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam syurga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan." (Al-Hijr: 45-47)

7. Allah SWT kumpulkan mereka bersama-sama.
Firman Allah SWT:
 "Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." (Az Zumar: 73)

KEBENARAN ADALAH MILIK- NYA



Dr. Keith L. Moore, MSc, PhD, FIAC, FSRM : Dia adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia manjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi serta dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.

Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris yang paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia, digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.

Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi Alquran tentang 'Penciptaan Manusia' kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya lalu barkata :

"Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah Fakta Ilmiah yang baru diketahui oleh Ilmu Pengetahuan Moderen! Ini Tidak Mungkin, Muhammad pasti menggunakan Mikroskop!"

Para Mahasiswa tersebut lalu berkata : "Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?"

"iya iya saya tau, saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang megarang ayat seperti ini" jawab sang profesor....

***
"Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik" [QS. Al Mu'minuun: 13-14]

Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya 'alaqoh' dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan 'segumpal darah' juga bermakna 'penghisap darah', yaitu lintah.

Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.

Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.

Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.

Padahal pada masa itu belum di temukan Mikroskop dan Lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu.

Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat yang profesor gusar dan merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.

SEJARAH PSTD (KATEDA)

Master Takashi

 

Sejarah PSTD (kateda)


Sejarah kateda sebagian besar tidak diketahui publik, sebagaimana pengetahuan publik tentang keberadaan kateda itu sendiri.

Kateda dinyatakan berumur setidaknya 3000 tahun, bahkan mungkin 10,000 tahun, yang menandakan munculnya di akhir Jaman Es. Kateda dinyatakan berasal dari Tibet. Sejumlah seni bela diri Tibet yang lain, atau seni Bod, dapat diketahui, seperti Seamm-Jasani, Baobom, Yaanbao dan Sung-Thru Kyom-Pa yang sangat tidak jelas (disebut juga Amaree). Seam-Jasani dianggap berumur 10,000 tahun, yang berasal dari Bod kuno (Sebutan Tibet bagi orang Tibet) atau Peuyul (nama kuno yang dipakai sebelum Tibet Modern, yang berarti “Tanah Bersalju” atau “Tanah para Dewa” dalam bahasa Tibet), dan dilakukan di iklim Himalaya luar, jadi pernyataan umur Kateda barangkali tidak semustahil anggapan awal. Namun Kateda (seperti seni Sindo) mungkin hanyalah sebuah reformulasi Pentjak Silat, atau Kuntao Silat.

Disebutkan bahwa Kateda hilang dan setelah sekian lama ditemukan oleh seorang penyendiri dari daerah Himalaya bernama Tagashi (atau Takashi). Tahun 1907, pada umur 20, Tagashi sedang berkelana di Tibet Utara. Disana dia disebut telah menemukan buku berbungkus kulit ditulis dengan bentuk simbol. Selama 40 tahun berikutnya ia mempelajari buku tersebut dan meneliti asal buku itu, membandingkannya dengan buku-buku kuno lainnya yang dimiliki oleh orang Tibet, Nepal, dan Himalaya. Dia menarik kesimpulan bahwa “Tujuh Rahasia”—nama yang ia beri pada buku tersebut—dimana simbolnya telah diterjemahkan menjadi 7 huruf yang berbeda, berasal dari “sebuah masa dimana perang tidak ada”.

Dia mendeskripsikan ajaran tersebut sebagai “anatomi struktural dari tenaga dalam manusia, dibangun oleh tujuh unsur paling murni dalam tenaga dalam alami”.

Pengetahuan ini digunakan untuk perlindungan terhadap lingkungan yang liar, dan juga memelihara kedamaian dan harmoni. Dengan diciptakannya senjata perang, ajaran di dalam buku itu makin jarang digunakan, hingga akhirnya dilupakan seluruhnya. Dia juga menulis “Buku Tujuh Rahasia ini mengandung kekuatan atom tubuh manusia dan kekuatan naluri manusia. Tenaga dalam ini terbagi dalam tujuh bagian yang alami dan murni. Pada jaman dahulu kekuatan dan pengetahuan ini digunakan hanya untuk perlindungan hidup dan kenyamanan manusia, contohnya menghadapi alam liar, binatang buas, hawa dingin dan panas dan bahkan untuk kedamaian dan harmoni antara manusia.

Tagashi percaya bahwa pelajaran buku tersebut dan ilmu kateda tidak boleh disalahgunakan, menyumpahkan semua murid-muridnya untuk menjaga rahasia. Tahun 1947 Tagashi memutuskan untuk mengikuti peta yang ditunjukkan pada halaman-halaman terakhir buku tersebut, menganggap ini adalah perjalanan yang dilakukan orang atau orang-orang yang terakhir memiliki buku tersebut, untuk mencegahnya dihancurkan.

Pada saat ini pandangannya telah berubah dan dia percaya bahwa Tujuh Rahasia harus dibagi dengan yang lain; berlawanan dengan keteguhannya akan kerahasiaan sekarang dia ingin semua orang memiliki akses terhadap pengetahuan ini tapi dia terlihat bimbang tentang ini pada saat-saat tertentu (atau barangkali ceritanya pudar seiring dengan waktu).

Selama 16 tahun perjalanannya melalui Nepal, India, Thailand, Malaysia dan Indonesia dia mengajar sekitar 200 murid. Ajarannya diberikan secara rahasia untuk mencegah penyalahgunaan pengetahuan bela diri. Semua diharuskan bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, khususnya mereka yang dapat memukul benda padat tanpa rasa sakit atau luka. Mereka juga harus mengembangkan rasa tanggungjawab mereka mengenai pengetahuan ini, dengan mengajari yang lain diawasi oleh Tagashi.

Tahun 1963 Tagashi dan 30 Master sampai pada Gunung Bromo, Jawa Timur, Indonesia. Disini dia menemukan arti “Inner Vision” dan “Inner Voice” dengan melihat bayangan-bayangan: pada sisi kawah dia melhat simbol yang sama dengan yang dijelaskan dalam buku. Ini membentuk basis anggapan dia bahwa Rahasia Ketujuh dapat diraih dengan metoda bela diri.

Sejak saat itu tujuan Tagashi adalah menetap di Gunung Bromo dan mencari rantai atau metoda yang memisahkan kemampuan yang telah dia dapatkan dari pengetahuan yang utama—Rahasia Ketujuh. Selama dia tinggal pada tahun 1963-9 beberapa murid dari Indonesia menemui Tagashi. Mereka menetap bersamanya dan ketika mencapai tingkat Master, diberi tugas membantu Tagashi mencari kunci untuk membuka Rahasia Ketujuh.
Pada tahun 1969 salah satu Master dari Indonesia mendapat izin dari tagashi untuk menterjemahkan Tujuh Rahasia ke bahasa biasa, termasuk cara membuka Rahasia Ketujuh, yang telah ditemukan oleh Master ini. Dia belum pernah melihat manuskripnya hingga Tagashi memberi dia izin untuk menterjemahkannya. Izin tersebut diberikan karena Master ini, ketika berada di Gunung Bromo, mempunyai bayangan yang sama dengan Tagashi tentang simbol yang dijelaskan di akhir buku. Tagashi sadar bahwa Rahasia Ketujuh ini dapat diraih.

Cara yang dapat ditempuh untuk meraihnya disebut Deep Silence, dan membuatnya mampu untuk mengendalikan pikiran sehingga dapat menghubungi alam bawah sadarnya dan mencapai Inner Vision dan Inner Voicenya. Selama 3 tahun dari 1969-1972 Master ini menterjemahkan Tujuh Rahasia dalam pengasingan di Tibet Utara, dimana manuskripnya ditemukan. Pada Maret 1972 Tagashi menerima terjemahannya. Dia juga setuju untuk mengahpuskan kerahasiaan tradisionalnya dan menggantinya dengan organisasi pengajaran terstruktur dengan peraturan-peraturan. Terjemahan dari Tujuh Rahasia disebut Kateda—yang berarti tingkat tertinggi dari Central Power.

Metoda pernafasan, pengendalian otot, gerakan fisik, konsentrasi pikiran, komunikasi hawa Internal Heat, Inner Vision dan Inner Voice, adalah kata-kata yang digunakan sekarang—menggantikan simbol-simbol manuskrip asli. Satu-satunya simbol yang dipakai dalam terjemahan adalah nama Kateda itu sendiri. Huruf-huruf K-A-T-E-D-A diambil dari simbol yang digambar di halaman paling akhir dari “Tujuh Rahasia”—simbol gunung bersama dengan garis bantu, juga dalam bentuk simbol, instruksi menuju mencapai titik tertinggi. Gunung Bromo menjadi seperti “Pusat Spiritual” Kateda dan disini Master tingkat tinggi dilatih oleh Grandmaster. Salah seorang murid Indonesia menyebutkan bahwa KATEDA berasal dari Karate Tenaga Dalam dan sesuai dengan yang digunakan oleh organisasi Kateda. Setelah itu murid seni Indonesia Agus Nugroho, mendesain logo yang melambangkan Gunung Bromo dengan kata KATEDA.


Pada tahun 1976, tanggal 22 Januari, Tagashi meninggal pada usia 89. Dia dikremasi di kawah Bromo, bersama dengan manuskrip asli. Ini adalah permintaan terakhirnya. Dia juga meminta siapapun yang menjadi Grandmaster Kateda baru harus memprioritaskan perdamaian di atas semua pengetahuan yang dicapai melaui metoda Kateda. Pada saat kematiannya, sejumlah muridnya tergabung dengannya dalam mencapai Tingkat Ketujuh. Salah satu murid ini bernama Lionel Henry Nasution, anak seorang Jenderal Indonesia.

Pada tahun 1977, 5 tahun setelah pembukaan sekolah Kateda pertama di Indonesia, Kateda International—organisasi pengajaran utama dari sekolah Kateda—membuka sekolah di Inggris, dan tiga tahun kemudian pada 1980 di Amerika. Semua sekolah tersebut dengan cabang-cabangnya disentralisasi dengan nama “Sekolah Bela Diri Kateda”. Tanggal 5 Maret 1981 Sekolah Bela Diri Kateda London menjadi pusat semua sekolah Kateda, karena pada saat itu anggotanya berasal dari budaya dan latar belakang yang berbeda—dari Inggris, Amerika, Indonesia, Iran, Denmark dan sebagainya. Tahun 1982 ada 30 Master yang memimpin sekolah-sekolah melalui metoda tradisional seleksi, memastikan permintaan almarhum Grandmaster Tagashi dilaksanakan.

Tidak begitu jelas apakah Lionel Nasution meneruskan Tagashi sebagai Grandmaster walau diketahui bahwa Nasution belajar langsung di bawah Tagashi dan mencapai Tingkat Ketujuh Central Power dalam bimbingannya di kawah Gunung Bromo.
Efek dari Latihan
Seperti latihan apapun yang dijalankan dengan benar, berlatih Kateda meningkatkan kebugaran jasmani, stamina dan relaksasi. Mempelajari Kateda dianggap meningkatkan kekuatan pikiran, sistem saraf dan pernafasan, koordinasi, keseimbangan dan naluri melalui semua jenis kelompok otot.

Setelah mempelajari gerakan dasar seni tersebut, dari nomor 1 hingga 10 dan terdiri atas beragam pukulan, tangkisan, tendangan dan loncatan, murid-murid melalui proses mempelajari pengendalian Central Power. Langkah-langkahnya menjadi lebih kuat dengan gabungan Central Power.

Seperti seni bela diri lainnya Kateda juga menjanjikan pengembangan spiritual, melalui pembangkitan Central Power. Central Power dikembangkan melaui pernafasan unik, latihan mental dan fisik. Salah satu latihannya disebut “kei”, yang menandakan suatu hubungan dengan seni bela diri lain. Ini mungkin sebuah kebetulan, tapi kemiripan dengan kata dalam bahasa Cina Qi atau Chi terlihat jelas.
Keahlian seorang murid dalam menyalurkan Central Power melalui Sistem Saraf diuji dengan berbagai cara dalam latihan , sebagai contoh:

• Untuk pria, memecahkan bata dengan solar plexus
• Untuk wanita, menendang dan memecahkan bata dengan sisi kaki
• Menerima pukulan kepada solar plexus
• Menahan cekikan
• Pukulan cepat dan terus menerus kepada plat besi dengan buku jari
• Press-up dengan menggunakan buku jari dan meloncat di atas plat besi
• Dipukul oleh batang besi
• Dipukul dari segala arah oleh sebanyak delapan orang

Dengan bertambah mahirnya seorang murid, keahlian lainnya dapat dilaksanakan. Pengguna dapat melakukannya tanpa merasa sakit atau terluka. Jika memar terjadi, ini dikarenakan keahlian seseorang dalam mengendalikan Central Power tidak cukup.
Keuntungan secara fisik sudah jelas, dengan murid menjadi kurus dan sangat kuat tapi tes fisik Kateda yang terfokus pada sisi agresif diselimuti kontroversi. Sejak tahun 1980an keberadaan tes fisik dalam pelatihan Kateda menurun drastis dan beberapa tes yang disebut diatas tidak lagi dipakai oleh pengguna utama.

Sistem Sabuk, Tingkat dan Grandmaster dalam Kateda mengikuti sistem sabuk yang sudah dikenal, dengan murid baru memulai dari sabuk putih, lalu menuju kuning, hijau, biru, coklat dan hitam.

Setelah sabuk hitam, ada delapan tingkat. Tingkat 1 hingga 5 disebut “pelatih” dan memakai seragam hitam dengan angka romawi merah. Tingkat 6 hingga 8 disebut “Master” dan diatas nya memakai jubah putih atau krem dengan angka romawi merah besar.

Tingkat ke delapan adalah tingkat yang tertinggi. Sedikit yang mencapainya dan dari sedikit orang tersebut, seseorang dapat diberi gelar Wakil Grandmaster tapi ini berdasarkan penilaian Grandmaster. Telah disebutkan bahwa Grandmaster berikutnya akan dipilih dari Tingkat Delapan dan kemungkinan besar adalah Wakil Grandmaster, tapi tidak ada jaminan.

Hanya satu Grandmaster yang dapat berada dalam satu waktu. Murid Kateda menyebutkan bahwa siapapun yang mampu menyerang Grandmaster dengan cara apapun, di dalam atau di luar sesi latihan, maka mereka otomatis akan menjadi Grandmaster berikutnya. Dalam kejadian langka seperti itu, biasanya penyerang akan terpental oleh sang Grandmaster yang santai, yang mungkin bahkan tidak melirik sekalipun, sementara murid-murid lain yang terlihat heran menonton. Ini mirip sekali dengan cerita tentang Seni Cina Yiquan.

Referensi dan pengaruh dari sabuk, tingkatan dan jubah
Sistem sabuk dan pembagian tingkat di atas sabuk hitam menjadi pelatih, Master dan Grandmaster memang hampir identik dengan yang digunakan di seni bela diri Korea Tae Kwon Do. Ini tidak dengan mudah cocok dengan sejarah umum seni tersebut.

Namun jubah hitam para pelatih dan Master sangat mirip dengan yang dipakai di Pencak Silat, sebuah seni bela diri Indonesia asli. Setelah Perang Dunia ke-2, Indonesia meraih kemerdekaannya dan banyak organisasi bela diri berusaha menyatukan beragam jenis pencak silat menjadi satu jenis. Akan mengherankan jika Kateda dan Sindo tidak terpengaruh selama masa ini, yang memiliki efek yang hebat terhadap seni bela diri Indonesia.

Keajaiban mistis Central Power dan Tingkat Ketujuh telah diberitakan oleh para murid; tentu legenda dan sejarah seni ini tergantung pada mistisisme ini. Setelah mengembangkan teknik dasar, murid-murid dapat menahan berbagai serangan fisik dan memukul plat besi tanpa terlihat sakit. Akan teteapi setelah ini pelajarannya menjadi lebih terinternalisasi. Setelah penelaahan intensif, murid dapat disebut telah mencapai “tingkat” yang lebih tinggi dalam Central Power.

Ketika mencapai Tingkat Ketujuh, murid-murid dikatakan sedang mengembangkan keserbatahuan. Pencapaian tingkat ini diperlukan untuk menjadi murid Tingkat Delapan. Grandmaster mampu berkomunikasi dengan Grandmaster sebelumnya dengan teknik yang didapat ketika mencapai tingkat ketujuh.

Tingkat Central Power, dengan berurutan, berada dengan indikasi dimana pada suatu latihan dipelajari:
Pernafasan (sabuk putih)
Pengendalian otot (sabuk kuning dan hijau)
Gerakan fisik (sabuk biru dan coklat)
Konsentrasi pikiran (sabuk hitam)
Komunikasi Internal Heat (sabuk hitam)
Inner Vision (Pelatih dan Master)
Inner Voice (Master)
Murid langsung berlatih dengan pernafasan pada tingkat sabuk putih. Harus juga disebutkan penekanan pada “Satu Arah”, yaitu fokus penglihatan dan perhatian pada satu titik. Teknik meditasi ini digunakan di setiap kelas untuk memfokuskan pikiran dalam mengembangkan Central Power.

Apa Central Power dan apakah itu unik terhadap Kateda?
Pengguna Kateda menggambarkan “Internal Heat” berasa seperti panas listrik yang bergerak di sekitar tubuh ketika mereka membangkitkan Central Power dan dapat diarahkan kepada tangan, kaki, solar plexus atau tempat lain. Ini mirip dengan Ying (“keras”) Qigong, dimana penggunanya mengarahkan Qi ke tempat-tempat tertentu di tubuhnya untuk menahan serangan atau melakukan aksi spektakuler pengendalian tubuh lainnya. Selain itu, pengguna Qigong mengatakan “dimana pikiran melaju, disitu Qi juga melaju”, yang persisi dengan konsep Kateda dalam mengarahkan Central Power dalam kendali sadar ke bagian-bagian tubuh. Memang, kateda mengajarkan metoda mengasah kekuatan yang bernama “kei”, yang secara bahasa mirip dengan istilah Cina “qi” atau “chi”. Malah, Sindo Indonesia yang merupakan kerabat dekat Kateda menyatakan dalam situs webnya bahwa Sindo adalah “seni beladiri terdekat ke Shaolin”.

Walau asal mula Kateda dan seni beladiri Cina tradisional berbeda-beda, kemiripan bahasa dan konsep menandakan asal yang sama, atau perkawinan silang terus-menerus, walau bukti yang pasti hilang ditelan waktu. Akan tetapi, ada kemungkinan kata “kei” adalah pinjaman yang lebih baru dari bahasa Cina.
Orang-orang skeptis menyatakan bahwa tidak ada yang namanya Qi dan aksi yang bergantung pada pembangkitannya mungkin hanya bergantung pada Kekuatan Sugesti. Akan tetapi penganut mengarah pada bukti yang sedang bertumbuh yang mendukung adanya biolistrik yang berbeda dengan arus listrik yang berjalan pada sistem saraf untuk tujuan gerak, kendali otot dan indera. Beberapa mengaku sudah memotret qi dan Reiki bergerak dalam tubuh manusia.

Akan tetapi, tingkat-tingkat tertinggi dalam Central Power, penglihatan dan Inner Voice, tidak dengan mudah masuk ke dalam konsep ini. Kemampuan psikis ini lebih cocok dengan ajaran spritual Yoga dan kemajuan terakhir dalam fisika non-lokal yang keduanya menandakan adanya alam di balik pancaindera kita dan dapat dijelaskan dengan fisika relativistik dan Newtonian. Deepak Chopra telah menerbitkan banyak buku yang berusaha menjelaskan topik-topik tersebut kepada penyimak Barat dan walau karya ini menimbulkan kontroversi dalam lingkup konvensional, karya Chopra telah mencapai banyak orang yang mengaku mendapat perubahan positif stelah mengerti konsep ini. Orang-orang skeptis menyebutkan bahwa Central Power dan qi tidak ada dan penyebutannya adalah cara yang cerdas untuk membuat masyarakat membayar untuk “mempelajarinya”.

Baru-baru ini, ada kontroversi signifikan dalam ruang chat internet di Yellow Bamboo, turunan Tenaga Dalam. Kontroversi ini mengingatkan pada yang meletus dalam Kateda di London, Inggris tahun 1990/1 dan pernyataan tentang Yellow Bamboo, Tenaga Dalam dan Kateda memiliki kemiripan. Jika Central Power memang ada, dapat dikatakan bahwa Kateda memiliki kemiripan dengan seni lain, tapi bukti keberadaannya belum ada sampai saat ini.

Seseorang dapat berteori bahwa Tenaga Dalam adalah nama untuk cara mengendalikan sistem saraf otonom—melalui pengaktifan inervasi simpatetis yang dipilih dalam tubuh, seseorang dapat mengarahkan aliran darah menuju tempat yang dibutuhkan dalam tubuh, sehingga meningkatkan kemampuan otot—seperti ledakan adrenalin terkontrol, hanya saja melalui pengeluaran noradregenis dalam sambungan saraf. Basis ini untuk dibangun lagi, dan istilah yang dipakai seharusnya disetarakan. Seseorang juga harus memikirkan aspek konsentrasi pikiran dalam latihan ini—diketahui bahwa manusia dapat menjalankan tugas yang sangat sulit jika fokus maksimum diberikan; sehingga tidak baik jika istilah tenaga dalam disamakan dengan “Chi” atau “Qi Gong” yang memiliki unsur magis, tetapi lebih dalam melatih diri menuju tingkat tertentu untuk memenuhi tujuan tertentu. Keadaan “damai” yang telah diubah, seperti yang dilaporkan oleh pengguna, yang mirip dengan istilah “high” yang dipakai pengguna narkoba, mungkin disebabkan peningkatan serum endocannabinoid yang dihasilkan dalam latihan. Denagn mempertimbangkan ini, dapat dikatakan Kateda, atau latihan Kixa, menawarkan solusi yang baik untuk hidup dalam damai, dalam keadaan sederhana, dapat memertahankan diri dari serangan luar, dan bahagia dengan keadaannya; skenario ini dapat dianggap ideal di kondisi yang lebih alami daripada masyarakat modern, walau dapat juga cocok dengan masyarakat dimana uang tidak jadi pikiran. Ketidakcocokan ini, dikarenakan fokus Kateda pada beladiri fisik dan kedamaian pikiran, dapat diperbaiki jika latihan Kateda memasukkan pengembangan intelektual guna menghadapi masyarakat modern. Pembukaan aula-aula tengah di berbagai lokasi menyisipkan program pendidikan yang termasuk aspek-aspek tersebut, juga yang sudah ada, dapat dilihat bahwa Kateda mendapat popularitas yang dipertahankan; akan tetapi pendekatan seperti ini harus pada awalnya diarahkan pada masyarakat yang berpikiran terbuka, seperti yang dapat ditemukan di Dunia Ketiga, dan dikenalkan dalam analogi ke pengenalan pendidikan kepada masyarakat yang lebih luas di Inggris dengan adanya sekolah umum pada tahun 1300an.

Latihan

Latihan biasanya dijalankan sekali atau dua kali seminggu dan bertempat di kelas bercampur pada semua tingkat keahlian, yang dipimpin oleh sabuk hitam atau yang lebih tinggi. Murid berlatih gerakan dasar 1 sampai 10, sederet gerakan kombinasi 11 sampai 20, dan Tenaga Dalam.

Bebearapa mengaku merasakan “high” seperti yang dialami oleh pengguna obat keras dalam latihan. Ini mungkin disebabkan oleh aliran endorfin yang diciptakan oleh latihan yang keras.

Seseorang hanya dapat membayangkan hasil jika latihan beban digabung oleh latihan kixa pada kekuatan fisik yang dicapai.

Bertarung

Walau Kateda adalah seni beladiri yang cukup agresif dengan penekanan yang terlihat pada pendatang baru seperti pertahanan fisik ektrim dalam segala bentuk, pertarungan tidak berperan dalam Beladiri Kateda dibawah sabuk hitam. Murid di atas sabuk hitam melakukan pertarungan dengan mengalirkan Tenaga Dalam ke kaki. Ini dilaksanakan di bawah pengawasan ketat hanya sekali setelah orang tersebut telah mengembangkan mental yang damai dan menunjukkan kontrol terhadap amarah dan agresi. Hanya pada saat ini murid-murid diperbolehkan menggabungkan Tenaga Dalam dan gerakan beladiri.

Grandtraining

Kateda menyelenggarakan Grandtraining, yang berupa acara latihan akhir pekan yang intensif. Melalui ini, murid-murid melaksanakan latihan Tenaga Dalam dan beladiri intensif. Pemegang-tingkat diharapkan mendobrak batas mereka dan tidak tidur, menjalankan latihan Tenaga Dalam dengan sungguh-sungguh yang berguna menghangatkan mereka. Kondisi dibuat begitu dasarnya dan sedikit makanan dibagikan, karena ini hendak menyamakan kondisi keras Tibet dimana Kateda dikembangkan beribu tahun yang lalu.

Buku Kateda

Nasution menulis buku berbahasa Inggris yang berjudul “Kateda” yang dicetak di pertengahan tahun 1980an. Buku ini sekarang sangat jarang ditemukan dan menjelaskan berbagai aspek tenaga dalam, juga meletakkan ide Kekuatan Perdamaian Dunia Baru. Tidak diketahui apakah buku ini adalah terjemahan buku asli yang ditemukan Tagashi atau seberapa asli karya ini.